Hallo semangat pagi pembaca setia Web SMP Strada Nawar yang Budiman,

Salam sehat buat kita semua,

Nah kali ini tim Web akan berbagi pengalaman dari kegiatan yang sudah berlangsung dalam waktu dekat, kegiatan apa tersebut?? Studi Lapangan Siswa SMP Strada Nawar. Bagaimana keseruannya, yuk ikuti dalam berita…

Selain kegiatan pengembangan diri melalui pembentukan karakter,  SMP Strada Nawar  juga memberikan kesempatan bagi siswa-siswi baik kelas VII, VIII dan kelas XI untuk mengembangkan wawasan pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan Studi lapangan. Studi lapangan juga merupakan salah satu kegiatan di SMP Strada Nawar  yang diadakan setiap tahunnya.

Hal ini mengingat pembelajaran di sekolah bukanlah satu-satunya bekal bagi siswa untuk terjun ke tengah masyarakat setelah menyelesaikan studinya nanti. Selain itu juga dapat menjadi salah satu alternatif yang perlu dipahami adalah mencari wawasan dan terjun langsung ke tengah aktivitas masyarakat yang mempunyai korelasi dengan ilmu yang sedang dipelajari siswa bersangkutan.

Kegiatan dalam studi lapangan ini berbeda untuk setiap tingkatnya, dalam 3 tingkat ada 3 tujuan yang akan dikunjungi, yaitu:
1. Kelas 7 – TPST Bantar Gebang

TPST Bantargebang di kota Bekasi, Jawa Barat selama ini digunakan untuk menampung buangan sampah dari wilayah Jakarta, sejak tahun 1989. TPA Bantargebang tersebut dikelola oleh Pemda DKI Jakarta dengan menerapkan konsep pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Secara kepemilikan aset, lahan TPA seluas 115 ha Bantargebang sudah menjadi aset milik pemerintah provinsi (pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sejak tahun 1999. Secara teknis, pelaksanaan pengelolaan persampahan dilakukan melalui skema kerjasama antara pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah kota (pemkot) Bekasi.

Dalam kunjungan ini, siswa-siswi dan guru diberikan penjelasan mendetail tentang proses pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan, pengumpulan, hingga pengolahan akhir. Mereka juga diberikan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana proses tersebut dilakukan.

“Kami berharap bahwa dengan adanya kunjungan ini, siswa-siswi kami akan lebih memahami tentang pentingnya pengelolaan sampah,” kata salah satu Guru pendamping. “Kami juga berharap ini akan membantu mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan.”

Kunjungan ini mendapat respon positif dari siswa-siswi. Banyak di antara mereka yang merasa bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat dan memberikan mereka pengetahuan yang lebih baik tentang pengelolaan sampah.

“Saya sangat senang bisa ikut dalam kunjungan ini,” kata salah satu siswi. “Saya merasa lebih paham tentang pengelolaan sampah dan berharap bisa membantu menjaga lingkungan di sekitar saya.”

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan para siswa siswi, dan guru SMP Strada Nawar akan lebih memahami dan peduli terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan.

2. Kelas 8 – Museum Kehutanan Kementerian LH Jakarta


Kali ini, Direktorat Kemitraan Lingkungan menerima kedatangan kunjungan siswa kelas 8 SMP Strada Nawar. Dalam kunjungannya di Kantor KLHK Manggala Wanabhakti, peserta berkesempatan mengekplor Arboretum Ir. Lukito Daryadi, mengenal dan berdiskusi tentang program Perhutanan Sosial Indonesia, serta diperkenalkan dengan Museum Kehutanan. Selama di KLHK, mereka dipandu oleh staf Museum Kehutanan.

Perwakilan sekolah dalam hal ini Ibu Puji selaku Wakasek Kurikulum, menyampaikan apresiasi kepada KLHK atas penerimaan dan pembelajaran yang bermanfaat sehingga para siswa dapat mengetahui kebijakan lingkungan yang diambil di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup/ Kehutanan  juga berpesan kepada peserta, apapun cita – cita mereka kelaknya, hendaknya tetap selalu berpikir dan bertindak dengan perspektif lingkungan. Setiap kegiatan yang kita lakukan akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Masalahnya adalah kita hanya mempunyai satu bumi. Jadi kita harus menjaganya dengan baik.

3. Kelas 9 – Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya

Kegiatan Studi Lapangan kelas 9 kali ini adalah berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya yang berada di Jalan Monumen Pancasila Sakti  Pinang Ranti Pondok Gede, Jakarta Timur

Dengan bekal buku panduan yang didapat di loket pendaftaran, rombongan SMP Strada Nawar menyusuri satu demi satu anjungan yang ada, mulai dari Cungkup Sumur Maut, dilanjutkan dengan melihat rumah penyiksaaan yang berisi diorama eks G 30 S/PKI, Tugu dan Relief Monumen  Pancasila Sakti, kemudian bergeser ke Rumah Pos Komando untuk melihat barang – barang autentik peninggalan peristiwa memilukan tersebut hingga rumah Dapur Umum.

Rombongan bergegas menuju Museum Pengkhianatan G 30 SPKI yang berakhir di Gedung Paseban, setelah melalui pajangan mobil Dogde, mobil sedan milik Ahmad Yani saat bertugas. Mobil Truk Dogde dikenal sebagai mobil milik PN Arta Yasa (Perum Peruri sekarang) yang saat itu  dirampas oleh gerakan di jalan Iskandar Syah, daerah sekitar Blok M Kebayoran Baru Jakarta Selatan, untuk menculik dan mengangkut jenazah Brigjen TNI DI Panjaitan dari rumahnya menuju daerah Lubang Buaya.

Siswa tampak antusias mengamati diorama diorama yang ada . Ketiga puluh tiga diorama mereka baca, amati dan sesekali bertanya pada guru pendamping tentang berbagai informasi seputar adegan dalam diorama tersebut. Meski rombongan study lapangan pada akhir nya pulang, meninggalkan monument tersebut, namun sebagai mana pesan yang diamanahkan di pintu keluar gerbang monumen, generasi penerus hendaknya tetap mengingat adanya ancaman bahaya laten komunisme yang akan senantiasa bangkit kembali dan hal itu perlu kita waspadai.

Demikian kegiatan studi lapangan di SMP Strada Nawar. Seru bukan?

Sebarkan artikel ini